Tuesday, February 28, 2012

SIMPLICITY LIFE

Belakangan gerakan ini lagi heboh banget di kantor gw. Siapa sih pencetus gerakkan yang amat sangat brilian inihh? Nggak lain dan nggak bukan adalah...jreng...jrenggg... gw sendiri..

Dan semenjak gerakkan ini di gulirkan, ternyata di sambut positif sama temen2 kantor gw. Yang memang rata2 udah nyaris kehilangan kewarasannya. Dan semenjak gerakan ini mulai di anut, mereka (termasuk gw sihhh sbenernya) tampak jelas semakin parah dalam hal kehilangan kewarasannya...

Simplicity life...atau simple life...
Begitulah gw mencanangkan gerakan ini pada diri gw sendiri, yang ternyata di sambut dengan hangat dan luar biasa oleh yang lain. Dengan bumbu2 yang lebih gila dan lebih spicy. Bahkan imbasnya sampe ke makanan, minuman dan hal2 emergency lainnya.
Well...buat temen2 gw yang baik. Berkat mereka juga gw tergerak untuk menulis gerakan ini di blog gw.

Awalnya, gerakan ini terinspirasi saat gw lagi nyalon di Trendz. Alih2 sambil menunggu saat si Mbak Salon memijat kepala, pundak, leher, punggung lutut kaki lutut kaki...*Halllahhh...kok jadi nyanyi gw?..soal Gw iseng membaca satu majalah yg gw lupa majalah apa, edisi kapan tapi di situ di bahas topik tentang gerakan simplicity life di Amerika. Gw gak terlalu fokus bacanya karena sambil nikmatin pijatan si Mbak2. Tapi yang pasti gerakan dan komunitas ini semakin mendapat banyak pengikut dan sambutan saat terjadi resesi global yang mengguncang negeri Paklik Sam inihhh.

"Gerakan Simplicity life itu sendiri adalah lebih kepada gaya hidup yang memfokuskan pada azas kebutuhan, bukan keinginan apalagi kemewahan atau hedonisme, karena seringkali kita tidak bisa membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Konon, banyak pengikut gerakan ini yang merasakan hidup lebih tenang dan terhindar dari stress dan tekanan yang di akibatkan oleh tuntutan hidup hedonisme yang di perbudak oleh keinginan-keinginan yang sebenarnya setelah mereka berpikir ulang, sama sekali tidak mereka perlukan"

Contoh nyata sehari-hari saat gw memikirkan ini adalah, banyak beberapa benda yang gw beli, justru sering teronggok begitu saja di lemari atau di kotaknya tanpa pernah gw pake sama sekali, atau hanya di pakai sekali dua kali setelah itu wasalam. Alesan waktu belipun sebenenya nggak penting yaitu hanya karena benda itu lucu, harganya murah atau malah diskon gila2-an

Sekarang coba jawab pertanyaan simple ini...Berapa banyak sepatu yang kita perlukan sebenarnya? Mungkin jawabannya, tergantung warna, model, atau fungsi alias kegunaan. Namun tohh...baik di sadari maupun nggak, seringkali kita bisa beli sepatu dengan warna yang sama, model hampir serupa dengan fungsi yang kembar identik. Kalo semuanya di pake, nggak masalah. Ini akhirnya cuman terdampar di kotak di rak sepatu, tanpa di gunakan (Kalo ini sih curhatan gw bangettt)

Nah...contoh kebiasaan kayak begini nihhh yang perlu di rubah. Dan merubahnya udah salah satu bentuk dari pengamalan sila2 dari Simplicity life. Intinya adalah menghilangkan kebiasaan memubazirkan barang.

Jadi jangan sampai ada salah kaprah mengenai gerakkan ini yaitu dengan berhemat sehemat2nya untuk keperluan kebutuhan2 pokok, supaya sisa kelebihannya bisa di pake buat ngeborong barang2 yang kita inginkan tapi sebenernya nggak terlalu kita perlukan hanya karena mengikuti hawa nafsu ajah. Wahhh!!! ini sih sama aja bohong kalo begitu.

Hidup cuman sekali sodara2. Gak ada salahnya memanjakan dan menghadiahi diri kita dengan kesenangan sesekali. Tapi adakalanya karena kita nggak bisa membedakan skala prioritas, kita jadi di perbudak hawa nafsu ayang mengakibatkann hidup jadi nggak tenang karena banyak tuntutan. hidup. Simplicity life juga akan berimbas ke pelestarian alam, yaitu dengan semakin berkurangnya beban limbah di alam karena ulah manusia dalam memenuhi keinginannya yang berimbas pada eksploitasi alam secara berlebihan serta limbah buangan yang sulit cerna oleh alam..Waduhhh...klo ngebahas alam, bakal panjang penjabarannya dan malah bisa bikin topik baru nihhh.
Tapi ngomong2 soal Simplicity life, masih terngiang2 di telinga dan ingatan gw, kalimat yang di lontarkan oleh salah satu klien gw, yaitu
"Kita makan sehari normalnya cuman tiga kali kok, makan berlebihan kita malah bisa mati".
Mungkin maksud dari perkataan si Bapak yang baik hati dan tidak sombong ini, makan berlebihan bisa mendatangkan banyak penyakit yang mendekatkan pada kematian. Tapi inti atau arti dari lebih dalem dan filosofis dari kalimat yang di lontarkan oleh klien itu, gw cukup nangkep...
"DON'T BE GREEDY!!!"
"JANGAN TAMAK!!!"
"JANGAN SERAKAH!!!"
Karena ketamakkan itu bukan hanya mengakibatkan orang2 sekitar kita menderita dan menjauh, tapi juga pada akhirnya akan menjatuhkan kita pada kerugian. Mengenai bagaimana dan kapan waktu kejatuhan itu, hanya Tuhan yang berhak memutuskan dan menentukan.


Friday, February 24, 2012

RUSUN LANCANG KUNING...One of my favorite place that I ever live there



Di sini gak pernah ngerasa sendiri. Selalu ada teman...Selalu ada fans...hahaha...*Situ arteissss
Paling seru kalo udah sore atau malem, banyak anak2 LK yang pada nongkrong and hang out di kantin yang berasal dari berbagai latar belakang pekerjaan.Belum lagi rata2 penghuni rusun ini adalah anak2 perantauan yang jauh dari kampung halamannya, jadi kita ngerasa deket satu sama lain.

Ini daerah jajahan kalo lagi mau maen ke tempat mantan2. Upzzz!!!
Kangen menyusuri jalan2 ini....Hikz...T_T













Ini Bulang Lintang bukan yahhh? soalnya agak lupa2 inget. Klo iyah unit gw and the gank dulu yang posisinya paling ujung sebelah kanan lantai 2. Banyak banget cerita seru di sini. I miss this place a lot. Dulu sempet sedih waktu harus ninggalin rusun n' ngontrak rumah di Lotus Garden, Batam Centre soalnya di sana sepi banget, klo udah pulang ke rumah ya udah nyepi dari keramaian. Beda banget suasananya sama rusun yang nggak pernah sepi n' kita bisa bersosialisasi kapan ajah.












Sunday, February 19, 2012

DOA

Ya Allah...Ya Tuhanku
Aku letakkan segala kecemasan dan ketakutanku pada sebuah nampan
Dan kuserahkan kepada-Mu
Aku percaya Engkau yang akan menyelesaikan hasil akhir urusanku
Sucikan hatiku
Jernihkan pikiranku
Dan mudahkan jalanku
Amin

Saturday, February 18, 2012

SERANGKAIAN PERISTIWA DARI BALIK JENDELA


Jendela...
Gw nggak tau kenapa benda satu ini, spertinya sangat penting dan krusial dalam hidup gw. termasuk juga alasan kenapa gw seperti addicted dengan benda satu ini. Bahkan saat seorang teman dekat nun jauh di sana memperlihatkan foto2 rumah barunya, yang justru gw cari di foto pertama kali adalah...dimana letak jendelanya dan sebesar apa. Gw bahkan menepikan dan meletakkan interior dan perabot furniturenya di nomor dua :D
Yang jelas benda ini seperti punya jasa tersendiri dalam mewarnai nuansa hidup gw. Saat gw kecil, mungkin bisa tergolong balita saat itu. Gw pernah di tinggal di rumah, di kamar tertidur hanya berdua dengan adik gw. saat itu adik gw tertidur dengan pulasnya di samping gw saat gw terbangun tiba2 di tengah malam, yang gw nggak tau jam berapa tepatnya saat itu.
Gw kaget saat gw nggak menemukan ayah gw di samping kami berdua. Well saat itu gw terbiasa tidur dengan ayah dan adik gw.
Gw teriak seperti anak ayam kehilangan induknya malam itu. Tapi di rumah memang hanya ada kami berdua, gw dan adik gw. Nggak ada yang satupun yang menjawab.
Gw langsung berdiri menuju ke arah jendela, membukanya di tengah kegelapan dan pantulan sinar lampu dari luar yang samar-samar.
Huppp...gw melompat keluar kemudian berjalan menyusuri kebun singkong kecil yang di tanam oleh Ayah. Gw berjalan bertelanjang kaki menuju ke jalan raya, kemudian berdiri di tengah2 seperti orang kebingungan sambil terus memanggil ayah berkali2.
Perasaan takut kehilangan, membuat gw bahkan lupa akan ketakutan bahwa gw seorang anak kecil berusia kurang lebih lima tahun, tengah malam di tengah jalan yang sepi. (gw juga lupa saat itu umur berapa tp yang jelas gw masih kecil banget).
Gw terus berteriak sampai akhirnya, tiba2 dari kejauhan gw melihat sosok ayah gw berjalan khawatir menghampiri gw. Gw berlari ke arahnya...memeluknya dan tidak mau melepaskannya. Perasaan gembira itu seperti melebihi perasaan memenangkan lotere. Gw bahkan nggak tau, apa yang di lakukan ayah malam2 di luar. Gw nggak tau dan saat itu gw nggak perduli, dan nggak kepikiran juga kali yahh buat anak seumuran gw untuk kepo.
"Fiuhhh...ayahku ada. Dia tidak ke mana2"
Dan pengalaman "Lina kecil" yang memiliki keberanian besar untuk melompat keluar dari jendela tengah malam untuk mencari ayahnya, nggak pernah bisa gw lupain. Bahkan kadang gw bertanya, kapan gw memiliki keberanian sebesar itu lagi, untuk menghadapi hidup ini sendirian.

Jendela juga tempat gw bermain selagi di luar hujan deras, dan ayah melarang kami untuk main hujan (dimana gw suka sekali dengan pengalaman ini). Gw dan adik gw yang mungkin saat itu masih berusia tiga tahun. Berdiri di depan jendela, bergantungan pada kisi2 tiangnya, sambil berteriak pada kakak adik tetangga sebelah rumah, yang juga melakukan hal yang sama. Seusai hujan, kami menatap langit dan menunggu pelangi muncul. Saat pelangi muncul kami berteriak kegirangan membayangkan bahwa beberapa bidadari sedang turun ke bumi untuk mandi.
Walaupun sebenernya kalo di pikir, berarti bidadari jarang mandi yahhh. Mesti nunggu ujan dulu baru bisa turun mandi. Itupun kalo di pikir kasian, emang mereka gak punya persediaan air sendiri gituh? entah PAM atau sumur mungkin. Ahhh...sudahlahhhh...

Pengalaman lain adalah saat gw udah mulai bersekolah. Saat itu gw udah tinggal di Jakarta dengan orangtua baru gw saat itu, yaitu Bude gw yang terkenal galak dan di siplin. Setiap pulang sekolah kami di haruskan tidur siang. Walaupun mata ini sama sekali nggak ngantuk dan pengin banget main keluar sama temen2 yang lain. Alasan Bude supaya nanti malem bisa belajar sepulang ngaji dari mesjid, dan besok pagi gampang di bangunin supaya nggak terlambat pergi ke sekolah. Yang sebenarnya buat gw nggak terlalu pengaruh. Karena tidur ataupun nggak tidur siang, gw tetap susah di bangunin...hehehe...

Saat itulah gw dan kaka sepupu gw menyiapkan sebuah konspirasi jahat untuk melawan Bude gw, atau kita panggilah nyokap karena memang buat gw, dia adalah nyokap gw. Konspirasi itu adalah...rencana untuk melarikan diri dari balik jeruji besi jendela....hahaha....

Gw sebenernya agak takut, soalnya nyokap ini galaknya setengah mampus. Kalo ketauan ajah, teriakannya bisa ngebangkitin mayat dari kubur. Tapi godaan untuk bermain itu lebih besar dari pada ketakutan gw. Kaka sepupu gw dulu badannya kurus dan otomatis kepalanya kecil, sementara gw gendut, chubby dan kepala lebih besar. Dan entah metamorfosa jenis apa, yang membuat ukuran kami jadi berbalik dan tertukar di masa sekarang. Tapi yang pasti, gw mensyukuri itu...:P

Kembali ke cerita, saat itu kaka gw bisa dengan mudah menyelusupkan kepala dan badannya lewat jeruji besi, sementara gw??! Huftttt!!!... butuh perjuangan hingga akhirnya berhasil dengan susah payah. Kami berdua pun mengendap-endap, kemudian kabur dan melarikan diri ke arah lapangan menikmati udara kebebasan seperti burung yang lepas dari kandang.

Saat seorang lelaki tergila2 dengan gw, dan menelpon gw di malam buta, tepat jam 3 pagi. Gw berdiri di depan jendela yang terbuka. Sambil mengangkat telpon setengah malas dan setengah mengantuk. Gw mendengarkan kicauan di ujung sana yang terasa samar2
"Kamu tega banget sihhh...aku telat sebentar ajah. Kamu udah pergi ninggalin aku." kata suara di seberang sana. Iyah, kami memang janjian jam 7 untuk nonton malam itu. Gw sebenernya udah agak ogah2-an, Tp si pemilik suara di ujung sana udah sering banget maksa ngajak gw jalan. Akhirnya karena gak enak, mau nggak mau gw meng-iyakan.
Gw tunggu sampai hampir jam 8, dia belum juga dateng. Dan tepat saat itu, mendadak ada ajakan lain untuk nonton juga. So gw langsung meng-iyakan. Daripada gw bengong juga.
Begitu gw pulang, temen satu flat di Lancang Kuning ngasih tau gw, kalo ada yang nyariin yaitu si pemilik suara yg lagi nelpon gw sekarang.
So...beginilah akhirnya dia nelpon gw jam 3 pagi. Dan saat gw lagi berdiri di depan jendela. Tiba2 serombongan orang turun dari taxi. Hmmm...ini pasti rombongan anak Lancang Kuning yang baru pada pulang dugem. Saat gw mandang rombongan itu...Da**!!! Gw liat mantan gw dengan cewek barunya. Saat dia lewat, dia juga pas lagi memandang jendela kamar gw.
Mata kita bertemu, berbenturan dan bertabrakan terus berantem....hahaha...berlebihan.
Saat dia ngeliat gw, gw langsung bertingkah manja jawab telepon...
"Aduhhh maafff...soalnya kamu nggak ngasih tau dulu sihhhh. Jadi aku pikir nggak jadi, so aku pergi deh sama teman aku"...Dan temen gw ituhhh...laki! kata gw dalem hati.

Setelah rombongan itu berlalu, suara gw langsung kembali normal.
"Udah yahh...aku ngantuk banget. telpon lagi besok ajah.Dagggg" Gw menekan tombol mematikan telepon. Dan gw langsung berbalik dari jendela kembali tidur, sambil mengingat tatapan mata kaget mantan gw yang barusan lewat.Ego ge naik ke kepala, well, at least dia gak liat gw dalam keadaan menyedihkan. Sekali lagi...terimakasih jendela.

Saat ini, saat gw bukan anak kecil gendut dan chubby lagi dan gw bukan juga gadis yang baru mengalami patah hati pada cinta pertama , posisi kantor gw mengharuskan gw untuk mencari tempat tinggal atau kos2-an yang dekat dengan segudang aktifitas gw. Dan Sudirman adalah posisi yang paling pas, berada di pusat kota, dekat kantor, akses yang mudah kalo mau ke mana2.

Sampai saat inipun, gw masih tergila-gila dengan jendela. Apalagi masalah alergi yang mengharuskan gw tinggal di tempat yang memiliki sirkulasi udara cukup baik udah jadi harga mati, atau...bengek gw akan kambuh dan bisa menyiksa gw berhari2...So, jadilah persyaratan kamar kost gw, udah pasti harus berjendela. Dan itu berlaku dari dulu...

Sunday, February 12, 2012

Tali karma


Mari kita putuskan tali karma itu
Yang seharusnya kita lakukan dari dulu
Agar kamu berhenti menghisap energiku

Tuhanku...Tuhanmu...Tuhan kita
Gerangan maksud apa
Mempertemukan kita
Dalam satu lajur kehidupan begitu lama

Coz even every lil thing that happens...it should be for a reason...

MENUNGGU UNTUK MATI RASA


Bangun dengan perasaan kosong dan pedih
Ini bukan yang pertama kali
Aneh memang
Kenapa gw seperti memaklumi setiap kali lo berjalan dengan yang lain
Gw seperti mengerti dan menerima saat lo melakukannya
Tapi...
Gw tetap merasakan nyeri di ulu hati gw, panas dan genangan air mata di pelupuk mata gw
Sakit yang mencekik dan pahit getir yang mendera lidah kelu gw
Yang gw takutin bukan penghianatan lo...
Tapi rasa yang terus menerus tergerus karenanya.
Yang gw takutin bukan penghianatan lo
Tapi hati yang semakin merapuh karenanya
Yang gw takutin bukan penghianatan lo
Tapi kepercayaan yang memudar karenanya
Yang gw takutin bukan penghianatan lo
Tapi perasaan tidak berharga dan tidak di inginkan
Yang gw takutin bukan penghianatan lo
Tapi sakit yang menghujam karenanya
Gw sudah berulang kali berkemas
Mencoba meninggalkan ruang hati lo yang terlalu sempit untuk di isi lebih dari satu hati
Tapi gw selalu berbalik
Gw seperti nanar...hilang akal
Gw bahkan lupa...dimana gw meletakkan logika
Gw menunggu untuk mati rasa
Supaya saat gw pergi...sudah tak ada air mata...
Karena sudah tak ada rasa